Breaking News

Sejarah Patung Buddha Tidur Di Mojokerto

Patung Buddha merupakan asimilasi budaya Helenisme dari Bangsa Yunani. Pada awalnya, di ajaran agama Buddha tidak ada maksud untuk mendirikan patung. Namun setelah Bangsa Yunani masuk ke India dengan budaya Helenisme, mereka mulai membentuk image Buddha dalam wujud patung. Karena terbukanya Jalur Sutra (Silk Road), agama dan image patung Buddha mulai tersebar ke negara-negara yang dilewatinya (termasuk Asia Tenggara dan China).




Akan tetapi, ketika budaya Buddha berada di masing-masing negara, image Buddha mulai bercampur dengan budaya lokal dari masing-masing menara. Hal ini dikarenakan pendirian patung bila tidak dicampur dengan budaya lokal, masyarakat tidak akan tertarik. Patung yang dulu hanya dijadikan sebagai alat pemujaan oleh golongan atau ajaran tertentu, kini bisa juga menjadi sarana media berpromosi yang tepat untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat.

Berbicara mengenai patung, di Indonesia memiliki beragam jenis patung. Patung-patung ini biasanya menyimpan sebuah peninggalan sejarah besar. Salah satunya yaitu Patung Buddha Tidur. Patung Buddha Tidur dibangun di dalam kompleks Maha Vihara Mojopahit. Di Indonesia, patung Buddha Tidur hanya terdapat di Mojokerto dan Bogor.

Menurut para pengamat, patung buddha tidur di Mojokerto merupakan patung terbesar di Indonesia. Patung ini juga menempati urutan ketiga setelah patung sejenis yang berada di Thailand dan Myanmar.

Ciri-Ciri Patung Buddha Tidur di Mojokerto :

1. Merupakan patung yang menggambarkan Buddha Gautama.
2. Memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter.
3. Dibuat menggunakan beton.
4. Dibuat pada tahun 1993 oleh YM Viryanadi Maha Tera, pengrajin patung asal Trowulan.
5. Seluruh bagian patung dicat warna kuning keemasan, sedangkan di bagian bawah patung terdapat relief-relief yang menggambarkan kehidupan Buddha Gautama, hukum karmaphala dan hukum tumimbal lahir.
6. Posisi tubuh patung berbaring miring menghadap ke arah selatan dan kepala bersandar di atas bantal yang disangga menggunakan lengan kanannya.
7. Di dekat patung, terdapat kolam air yang ditumbuhi tanaman teratai yang menggambarkan laut dimana abu Sang Budha Gautama larung.
Posisi Patung Buddha Tidur

Patung Buddha Tidur (rupang Buddha) adalah arca yang menggambarkan Buddha Gautama tengah berbaring menghadap sisi kanan. Sementara kepala patung, bersandar di atas bantal disangga lengan kanannya. Menurut Bhiksu Nyanadhiro, “Rupang adalah replika atau gambaran dari orang-orang yang di anggap telah mencapai kesucian, seperti para Buddha dan murid-muridnya. Rupang biasanya diletakkan di meja sembahyang dan dijadikan sebagai arah untuk membaca kitab suci dalam agama Buddha. Rupang hanya berfungsi sebagai simbol untuk membantu visualisasi”.

Sumber: Sejarahlengkap.com, Ensiklopedia Bebas

No comments