Breaking News

Pemberdayaan Masyarakat Dimasa Pandemi

 

Pemberdayaan Masyarakat Dimasa Pandemi

R.Alif Aditiya Hilma Kusuma

Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon

alifaditiahilmakusuma15@gmail.com


ABSTRAK

Pada New Era Covid-19 lembaga pendidikan khususnya sekolah mulai menerapkan pembelajaran daring (dalam jaringan) melalui sosial media atau media daring lainnya yang berimbas pada aktivitas, jam belajar anak dan tingkat pemahaman anak yang mulai menurun. Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon melakukan pengabdian dalam rangka Kuliah Kerja Nyata dengan salah satu program kerjanya yakni Pendampingan Belajar dari Rumah bagi Anak-anak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi aktivitas anak yang mulai menurun dan meningkatkan pemahaman serta meningkatkan kemampuan anak dalam belajar. Dalam kegiatannya, pendampingan belajar dilakukan melalui Whatsapp Group (WAG) dan secara luring namun tetap menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, pembatasan jumlah peserta, cuci tangan, memakai masker, dan sebagainya. Program Kerja Pendampingan Belajar dari Rumah mendapatkan respon yang positif dari peserta maupun orangtua peserta.

Kata kunci : Covid-19, pendampingan belajar, meningkatkan kemampuan, KKN IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

 

 

 

PENDAHULUAN

 Masa pandemi Covid-19 banyak perubahan yang telah terjadi. Semua aparat pemerintah baik dalam negeri maupun luar negeri memberlakukan aturan untuk warga negaranya agar tetap “Di Rumah Saja”. Diberlakukannya aturan ini yaitu sebagai bentuk pencegahan penularan virus covid-19. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan di luar rumah disarankan untuk tetap “Di Rumah Saja”.

Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya. Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Beberapa dampak yang dirasakan siswa saat belajar di rumah secara daring adalah para siswa merasa dipaksa untuk belajar jarak jauh atau online tanpa sarana dan prasarana yang memadai di rumah. Fasilitas sangat penting untuk kelancaran proses belajar mengajar secara daring yang akan memudahkan anak-anak untuk menyimak pelajaran. Kendala selanjutnya yaitu para siswa belum mempunyai pengalaman untuk belajar jarak jauh karena selama ini pembelajaran dilaksanakan secara luring atau melalui tatap muka, anak-anak terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman- temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta bertatap muka dengan para warganya, dengan adanya metode pembelajaran daring (online) membuat para anak-anak perlu waktu untuk beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan mempengaruhi daya serap belajar mereka.

Selain itu, pembelajaran online membuat para orangtua siswa banyak yang depresi dan mengeluh karena anak-anak mengalami kesulitan belajar. Secara tidak langsung pastinya yang jadi tombak utama anak belajar dari rumah adalah orangtua. Kebijakan "Belajar dari Rumah" merupakan hal yang tepat dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan Sekolah. Akan tetapi pada faktanya tidak sedikit orangtua yang mengeluh karena pengetahuan mereka tentang dunia internet yang masih sangat minim. Ditambah tugas-tugas yang sangat banyak tanpa penjelasan detail dari warga, hal itu tentu saja membuat siswa dan orangtua merasa kebingungan.

Oleh karena itu, diperlukan suatu program yang membuat anak dan orangtua merasa terbantu dalam mengisi aktivitas, meningkatkan kemampuan dan pemahaman anak , serta mengatasi kesulitan dari sistem pembelajaran online. Dalam hal ini, program kerja “Pendampingan Belajar dari Rumah untuk Anak Sekolah” dalam rangka KKN IAIN Syekh Nurjati Cirebon dapat menjadi jalan keluarnya.

 

METODE PELAKSANAAN

 

Sumber data penelitian tindakan ini meliputi siswa, warga, dokumen hasil pembelajaran, dan proses pembelajaran. Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Metode Observasi Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran dikelas.

b. Metode Wawancara Wawancara dilakukan dengan warga yang melaksanakan pembelajaran. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan warga terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Pendampingan Belajar dari Rumah untuk Anak Sekolah melalui KKN IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang dilaksanakan di Kabupaten Cirebon, khususnya desa masing-masing dengan pelaksana KKN R.Alif Aditiya Hilma Kusuma dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Ahmad Amin Mubarok, M.Pd.I dan diikuti oleh anak - anak sekitar rumah pelaksana KKN baik anak sekolah jenjang SD. Kegiatan ini dilakukan mulai dari tanggal 01 Juli – 31 Juli 2021 yang merupakan periode pelaksanaan KKN itu sendiri. Kegiatan pendampingan bisa berisi kegiatan yang membantu siswa memahami materi dan mengerjakan tugas, belajar bahasa inggris, mengaji, calistung, dan lain- lain. Waktu pendampingan belajar berbeda- beda sesuai yang telah ditetapkan pelaksana KKN, untuk pendampingan belajar secara luring ( 1 minggu sekitar 2 – 4 kali ) dan fleksibel untuk pendampingan belajar secara daring.

DISKUSI

Pelaksanaan program ini merupakan kelanjutan dari langkah Kemdikbud menyediakan sarana yang bisa dipakai oleh para siswa/i untuk melaksanakan "Belajar dari Rumah" selama pandemi Covid-19. Program ini ditujukan kepada para siswa/i jenjang TK/PAUD, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Program Belajar dari Rumah di itu sebagai bentuk upaya Kemdikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19. Khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, secara ekonomi maupun letak geografis. Media Pembelajaran Online Pendidikan adalah salah satu aspek dijadikan sebagai wadah untuk membentuk karakter anak bangsa.2 Dengan sebab itu, dalam proses pendidikan seorang pendidik harus mampu menguasai berbagai media pembelajaran karena kondisi selalu berubah-rubah. Lebih-lebih pada saat sekarang ini Pandemi Covid-19 melanda dunia, berbagai sektor mengalami perubahan dan dituntut untuk menyesuaikan dengan keadaan. Termasuk juga lembaga pendidikan juga harus mentransformasikan media pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Media salah satu penunjang dalam proses pembelajaran. Berhasil dan tidaknya proses pembelajaran sangat ditentukan oleh media yang digunakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

 

Dunia pendidikan menjadi berubah dalam proses pembelajaran dan pada aspek yang lainnya di sebabkan pandemi covid-19 ini. Maka, diperwargaan tinggi juga kena dampaknya, akhirnya perwargaan tinggi juga harus melakukan transformasi media pembelajaran dalam menyikapi pandemi covid-19 ini. Pendidikan harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, pendidik dapat memastikan peserta didik mengikuti pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Baihaqi selaku Lurah di kelurahan Tukmudal karena telah memberi izin dan menerima kami untuk melaksanakan kegiatan ini. Terimakasih juga saya ucapkan kepada Ketua DKM dan warga di Taman Tukmudal Indah yang telah memberi izin sekaligus berpartispasi dalam kegiatan KKN.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmad Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Dabbagh, N. and Ritland. B. B, Online Learning, Concepts, Strategies And Application. Ohio: Pearson, 2005.

DeVito. Joseph A, Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Alih Bahasa Maulana. Agus, Tangerang Selatan : Karisma, 2011.

Dryden, Gordon and Vos. J, Revolusi Cara Belajar, Bandung: Kaifa, 2001. Mayer, R. E, Multi Media Learning Prinsip-Prinsip Dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Miarso, Y, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 2004. Muhammad, Komunikasi Organisasi, Yogyakarta: Bumi Aksara, 2007. Nasution, S, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Rada, R, Understanding Virtual Universities, USA: Intellect, 2001.

Ulyan Nasri, Akar Historis Pendidikan Perempuan: Refleksi Pemikiran TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Yogyakarta: Deepublish, 2015. _____, Bersahabat dengan Ilmu: Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu, Mataram: CV. Haramain Lombok, 2018.. _____, Menjemput Ilmu: Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Semesta Ilmu, 2016. _____, Nasri, Pemikiran Tuan Warga Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Tentang Pendidikan Islam Perempuan dan Implementasinya di Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah di Lombok, Tesis, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.

 


No comments